TVET INDONESIA SELAMAT DATANG DI BLOG TVET INDONESIA TVET INDONESIA

Jumat, 21 April 2017

PERSOALAN-PERSOALAN SMK di INDONESIA

Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan instruksi presiden tentang revitalisasi sekolah menengah kejuruan dalam upaya meningkatkan kualitas dan daya saing sumber daya manusia Indonesia dalam era global. Kebutuhan tenaga kerja yang trampil, kompeten dan professional oleh industry sangat tinggi. Pendidikan kejuruan yang ada di Indonesia saat ini masih jauh dari yang di harapkan. Dengan adanya revitalisasi pendidikan kejuruan melalui instruksi presiden di harapkan mampu memperbaiki permasalahan pendidikan kejuruan di Indonesia.
Untuk menyelenggarakan pendidikan kejuruan di butuhkan investasi yang sangat mahal, di butuhkan sumber daya manusia sebagai tenaga pendidik atau instruktir yang memiliki kompetensi unggul, selain itu di butuhkan pula peralatan yang mutakhir sesuai dengan perkembangan teknologi di dunia industry.  Di perlukan analisis yang mendalam untuk mengenali permasalahan penyebab rendahnya mutu pendidikan kejuruan Indonesia untuk menghindari pemborosan dalam berinvestasi.
Pada tahun 2015 Hasil survey  terhadap 460 perushaan yang tersebar di jawa , Sumatra dan Kalimantan dengan berbagai bidang usaha menunjukan bahwa industry merasa cukup puas terhadap kinerja dari lulusan SMK. Namun lebih dari separuh dari lulusan smk belum mendapatkan pekerjaan  formal, hal tersebut menandakan bahwa terdapat ketidak sesuaian antara keahlian yang di pelajari di SMK dengan kebutuhan dunia industry.
Selain hal tersebut permasalahan lain yang menjadi persoalan adalah perusahaan lebih menyukai lulusan SMA dari pada lulusan SMA. Perusahaan lebih memilih mereka yang siap latih karena dinamika pekerjaan yang demikian cepat dalam era persaingan global sehingga di perlukan calon pekerja yang adaptif.
Dengan adanya perbandinganterjadi antara SMA dan SMK yang menjadi persoalan pada lulusan SMK harus menjadi evaluasi bersama agar lulusan SMK dapat bersaing dnegan lulusan SMA. Pendidikan SMK yang selama ini mengutamakan keterampilan dan mengesampingkan pengetahuan harus di rubah total. Dapat di ketahui bahwa pendidikan akan berhasil bukan karena ketrampilan saja, namun seseorang dapat memiliki keterampilan yang baik apabila memiliki pengetahuan yang baik pula.
Siswa yang akan menempuh pendidikan kejuruan harus mendapat pendampingan dan bimbingan yang tepat. Dalam usia yang masih sangat muda sangat sulit apabila siswa di minta untuk menentukan pilihan kariernya. Peranan pendidikan bimbingan kejuruan di tingkat menengah pertama harus di tingkatkan guna mendampingi siswa dalam menentukan kejuruan yang akan di tempuhnya. Selama ini pendidikan kejuruan di SMP kurang mendapat perhatian bahkan cenderung di abaikan. Akibatnya siswa siswa SMP sangat kesulitan untuk menentukan bidang pendidikan apa yang akan di pilih di tingkat pendidikan menengah atas. Kecenderungan untuk memilih jurusan yang menjadi favorit di lingkungannya sangat tinggi, meskipun yang bersangkutan tidak mengetahui seperti apa bidang yang akan di tempuhnya. Dengan persoalan tersebut berdampak pada proses pendidikanya. Kesulitan yang di temuinya ketika telah duduk di bangku SMK menurunkan semangatnya belajar sehingga menurunkan prestasi dankompetensi yang dimilikinya.
Sekolah menengah kejuruan juga kurang dalam melakukan filter yang ketat dalam melakukan perekrutan siswa, setiap sekolah berlomba – lomba untuk merekrut siswa sebanyaknya. Pendampingan bimbingan karier di SMK juga masih jauh dari harapan, bimbingan karier di SMK masih menjadi pemanis kurikulum dan tidak memperhatikan kondisi dan keadaan siswa, akibatnya ketika siswa akan lulus dari SMK mereka masih belum menentukan pilihan akan melanjutkan kemana.
Permasalahan SMK saat ini masih sangat kompleks, uraian dia atas merupakan bagian kecil yang dari permasalahan yang ada di pendidikan kejuruan Indonesia. Di perlukan langkah-langkah konkret untuk mengatasi persoalan-persoalan di atas, diantaranya;
11.       Peningkatan bimbingan kejuruan di SMP.
22.       Peningkatan sarana dan prasarana SMK.
33.       Peningkatan kompetensi guru melalui pelatihan.
44.       Peningkatan bimbingan karier di SMK.

0 komentar:

Posting Komentar