Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan instruksi presiden
tentang revitalisasi sekolah menengah kejuruan dalam upaya meningkatkan
kualitas dan daya saing sumber daya manusia Indonesia dalam era global. Kebutuhan
tenaga kerja yang trampil, kompeten dan professional oleh industry sangat
tinggi. Pendidikan kejuruan yang ada di Indonesia saat ini masih jauh dari yang
di harapkan. Dengan adanya revitalisasi pendidikan kejuruan melalui instruksi
presiden di harapkan mampu memperbaiki permasalahan pendidikan kejuruan di Indonesia.
Untuk menyelenggarakan pendidikan kejuruan di butuhkan
investasi yang sangat mahal, di butuhkan sumber daya manusia sebagai tenaga
pendidik atau instruktir yang memiliki kompetensi unggul, selain itu di
butuhkan pula peralatan yang mutakhir sesuai dengan perkembangan teknologi di
dunia industry. Di perlukan analisis
yang mendalam untuk mengenali permasalahan penyebab rendahnya mutu pendidikan
kejuruan Indonesia untuk menghindari pemborosan dalam berinvestasi.
Pada tahun 2015 Hasil survey terhadap 460 perushaan yang tersebar di jawa ,
Sumatra dan Kalimantan dengan berbagai bidang usaha menunjukan bahwa industry merasa
cukup puas terhadap kinerja dari lulusan SMK. Namun lebih dari separuh dari
lulusan smk belum mendapatkan pekerjaan
formal, hal tersebut menandakan bahwa terdapat ketidak sesuaian antara
keahlian yang di pelajari di SMK dengan kebutuhan dunia industry.
Selain hal tersebut permasalahan lain yang menjadi persoalan
adalah perusahaan lebih menyukai lulusan SMA dari pada lulusan SMA. Perusahaan lebih
memilih mereka yang siap latih karena dinamika pekerjaan yang demikian cepat
dalam era persaingan global sehingga di perlukan calon pekerja yang adaptif.
Dengan adanya perbandinganterjadi antara SMA dan SMK yang
menjadi persoalan pada lulusan SMK harus menjadi evaluasi bersama agar lulusan
SMK dapat bersaing dnegan lulusan SMA. Pendidikan SMK yang selama ini
mengutamakan keterampilan dan mengesampingkan pengetahuan harus di rubah total.
Dapat di ketahui bahwa pendidikan akan berhasil bukan karena ketrampilan saja,
namun seseorang dapat memiliki keterampilan yang baik apabila memiliki
pengetahuan yang baik pula.
Siswa yang akan menempuh pendidikan kejuruan harus mendapat
pendampingan dan bimbingan yang tepat. Dalam usia yang masih sangat muda sangat
sulit apabila siswa di minta untuk menentukan pilihan kariernya. Peranan pendidikan
bimbingan kejuruan di tingkat menengah pertama harus di tingkatkan guna
mendampingi siswa dalam menentukan kejuruan yang akan di tempuhnya. Selama ini
pendidikan kejuruan di SMP kurang mendapat perhatian bahkan cenderung di
abaikan. Akibatnya siswa siswa SMP sangat kesulitan untuk menentukan bidang
pendidikan apa yang akan di pilih di tingkat pendidikan menengah atas. Kecenderungan
untuk memilih jurusan yang menjadi favorit di lingkungannya sangat tinggi,
meskipun yang bersangkutan tidak mengetahui seperti apa bidang yang akan di
tempuhnya. Dengan persoalan tersebut berdampak pada proses pendidikanya. Kesulitan
yang di temuinya ketika telah duduk di bangku SMK menurunkan semangatnya
belajar sehingga menurunkan prestasi dankompetensi yang dimilikinya.
Sekolah menengah kejuruan juga kurang dalam melakukan filter
yang ketat dalam melakukan perekrutan siswa, setiap sekolah berlomba – lomba untuk
merekrut siswa sebanyaknya. Pendampingan bimbingan karier di SMK juga masih jauh
dari harapan, bimbingan karier di SMK masih menjadi pemanis kurikulum dan tidak
memperhatikan kondisi dan keadaan siswa, akibatnya ketika siswa akan lulus dari
SMK mereka masih belum menentukan pilihan akan melanjutkan kemana.
Permasalahan SMK saat ini masih sangat kompleks, uraian dia
atas merupakan bagian kecil yang dari permasalahan yang ada di pendidikan
kejuruan Indonesia. Di perlukan langkah-langkah konkret untuk mengatasi
persoalan-persoalan di atas, diantaranya;
11.
Peningkatan bimbingan
kejuruan di SMP.
22.
Peningkatan sarana dan
prasarana SMK.
33.
Peningkatan kompetensi guru
melalui pelatihan.
44.
Peningkatan bimbingan
karier di SMK.
0 komentar:
Posting Komentar