Sebenarnya tidak
semua orang menyadari bahwa setiap saat kita selalu melakukan pekerjaan
pengukuran, penilaian dan evaluasi. Banyak orang yang lebih cenderung
mengartikan ketiga kata tersebut sebagai suatu pengertian yang sama sehingga
dalam penggunaanya hanya tergantung dari kata mana yang akan diucapkan. Untuk
memahami apa persamaan, perbedaan dan hubungan dari ketiga kata tersebut maka
perhatikan contoh berikut ini :
“Apabila
ada orang yang akan memberi sebatang pensil kepada kita, dan kita disuruh
memlilih antara dua pensil yang tidak sama panjangnya, maka tentu saaja kita
akan memilih yang panjang. Kita tidak akan memilih yang pendek kecuali ada
alasan yang sangat khusus (Arikunto: 2012).”
Dari contoh tersebut dapat
disimpulkan sebelum menentukan pilihan, kita melakukan penilaian terhadap
pensil yang akan kita pilih. Pada contoh tersebut kita memilih mana pensil yang
lebih panjang. Untuk dapat mengadakan penilaian tersebut, kita melakukan
pengukuran terlebih dahulu. Jika ada penggaris, maka sebelum menentukan mana pensil
yang lebih panjang, kita ukur dahulu kedua pensil tersebut, dan setelah
mengetahui berapa panjang masing-masing pensil itu, kita melakukan penilaian
dengan melihat bandingan panjang antara kedua pensil tersebut. Dapatlah kita
menyatakan ini pensil yang panjang dan ini pensil pendek, maka pensil yang
panjang itulah yang kita ambil.Seluruh proses tersebut hingga kita dapat
menentukan pilihan tersebutlah yang dinamakan evaluasi.
Sama halnya
dalam pendidikan, proses evaluasi juga mempunyai empat komponen yang saling
terkait dan merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan, hal tersebut dapat
digambarkan seperti pada gambar di bawah ini :
Gambar
Komponen Evaluasi Pendidikan (Harun: 2007)
0 komentar:
Posting Komentar